Senin, 01 November 2010

Java Pertemuan 5

Java Pertemuan 5

Konsep Class pada JAVA Programming

JAVA adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang hanya dimengerti oleh pengguna, sehingga untuk dapat dimengerti oleh komputer diperlukan sebuah compiler sebagai penterjemah ke dalam bahasa mesin agar program dapat dieksekusi/dijalankan.

Di dalam bahasa pemrograman java atau yang sering disebut dengan program yang berorientasi object. Tidaklah sulit dalam mempelajari java, sekarang saya akan membahas apa itu class?? Di pemrograman java paling tidak menggunakan 1 buah class. Dan class sendiri artinya adalah konsep object. Di java class dibedakan menjadi 2 yaitu superclass dan class itu sendiri (object). Contoh dari class

Misalnya dalam membuat program terdapat 2 macam kategori sepeda yaitu sepeda BMX dan sepeda gunung.

Artinya sepeda adalah class dan BMX dan gunung adalah objek dengan tipe sepeda.

Dan jangan lupa dalam mendefinisikan class, menentukan field dan methodnya.

Mudah bukan mempelajari apa itu class dalam pemrograman java.

JAVA termasuk kedalam bahasa pemrograman yang berbasis objek(OOP) d

imana prosesnya terbagi dalam Class. Setiap Class dapat membentuk objek-objek yang pada prinsipnya saling terintegrasi guna menyelesaikan masalah.

Class pada JAVA terbentuk atas atribute (variabel/ciri-ciri) dan behaviour (fungsi).

Contoh :
Class : HP
Objek : HP Nokia, HP SonyEricson, HP Samsung
Atribut : bentuk, warna, ukuran, berat
Fungsi : SMS, telpon, camera, recording

Dalam pemrograman JAVA, program selalu diawali oleh Class

contoh 1 : Program sederhana

//awal memulai program java selalu dengan class
//contoh dengan nama Coba
public class Coba {
    //memulai penulisan method selalu menggunakan void
    //method bernama main
    public static void main (String[] args{
          //menulis fungsi untuk mencetak
          System.out.println(" STTBI Eresha ");
    //akhir dari method main
    }
//akhir dari class Coba
 }

Hasil : STTBI Eresha

Contoh 2: Program dengan objek

// membuat class objek dengan nama Kampus
class Kampus {
    //mendefinisikan variabel nama dan tahun
    string nama;
    int tahun;
//akhir class Kampus
{
//memulai program dengan nama class Coba
public class Coba {
     //memulai penulisan method selalu menggunakan void
     //method bernama main
     public static void main (String[] args{
         //membentuk objek dari Kampus dengan nama sekolah
         Kampus sekolah = new Kampus;
            //mengisi objek sekolah dengan variabel dari Kampus
            sekolah.nama = "STTBI Eresha";
            sekolah.tahun = 1993;
           //menulis fungsi untuk mencetak
           System.out.println(" Kampus = " + sekolah.nama);
           System.out.println(" Tahun Berdiri = " + sekolah.tahun);
    //akhir dari method main
    }
//akhir dari class Coba
}
Hasil :
kampus = STTBI Eresha
Tahun Berdiri = 1993

Contoh 3: Program dengan method pada class

// membuat class objek dengan nama Kampus
class Kampus {
    //mendefinisikan variabel nama dan tahun
    //dengan memberikan nilai
    string nama = "AMIK TB";
    int tahun = 1993;
   //membentuk method/fungsi dengan nama Cetak
   void Cetak(){
        //menulis fungsi untuk mencetak
       System.out.println(" Kampus = " + nama);
       System.out.println(" Tahun Berdiri = " + tahun);
  //akhir dari blok method
  }
//akhir class Kampus
}
//memulai program dengan nama class Coba
public class Coba {
 
    //memulai penulisan method selalu menggunakan void
    //method bernama main
     public static void main (String[] args{
 
        //membentuk objek dari Kampus dengan nama sekolah
        Kampus sekolah = new Kampus;
 
       //memanggil method Cetak
       sekolah.Cetak();
 
      //akhir dari method main
    }
//akhir dari class Coba
}
 

Hasil :

kampus = AMIK TB

PERTEMUAN KE IV JAVA

PERULANGAN PADA JAVA


Untuk menghasilkan suatu program, sangat penting untuk mengatur agar program dapat berjalan dengan aliran atau susunan yang baik, sehingga dapat memecahkan masalah atau menciptakan solusi dari suatu permasalahan. Ada dua macam kontrol alur ( control flow ) yang digunakan dalam pemrograman Java, yaitu pengkondisian ( conditional ) dan pengulangan ( looping ).


Pengulangan ( Looping )

Looping adalah perulangan suatu blok kode program berdasar kondisi yang ditentukan sampai tercapai kondisi untuk menghentikannya (terminasi). Setiap perulangan memiliki empat bagian, yaitu inisialisasi, badan program, iterasi,dan terminasi.

1. Inisialisasi adalah program yang menyiapkan keadaan awal perulangan.
2. Badan program adalah pernyataan yang ingin kita ulangi.
3. Iterasi adalah program yang kita jalankan setelah badan program, tetapi sebelum bagian tersebut dijalankan lagi.
4. Terminasi adalah pernyataan boolean yang diperiksa setiap kali selama perulangan untuk melihat apakah sudah waktunya menghentikan eksekusi.

Pada Java dikenal tiga macam bentuk

perulangan, yaitu : while, do-while, dan for.

1. Pengulangan Dengan for

Pengulangan dapat dilakukan dengan menggunakan pernyataan for. Loop dengan for melakukan inisialisasi sebelum iterasi/loop pertama, kemudian melakukan tes kondisional dan pada akhir dari tiap iterasi melakukan penambahan atau pengurangan pada variabel ( step ) yang digunakan sebagai basis pengkondisian untuk perulangan.




Sintaks :
for (inisialisasi ; ekspresi boolean ; step)

{


}

Latihan 18. For.java

class For {

public static void main(String[] args) {

int c;

System.out.println("Sebelum for");

for(c=0;c<10;c++)>

System.out.println("Nilai c: " + c);

System.out.println("Setelah for");

}

}










2. Pengulangan Dengan while

Selain for, kita juga dapat menggunakan while untuk melakukan perulangan. Perulangan akan terus berjalan selama ekspresi boolean bernilai true atau benar.

Sintaks :


while (ekspresi boolean)

{pernyataan}




Latihan 19. While.java

class While {

public static void main(String[] args) {

int a = 10 ;

System.out.println("Sebelum while");

while(a>=10) {

System.out.println("Nilai a : "+a);

a--;

}

System.out.println("Setelah while");

}

}



3. Pengulangan Dengan do-while

Do-while memiliki urutan yang terbalik dibandingkan dengan while dan memiliki perbedaan utama, yaitu : bahwa pada do-while pernyataan dijalankan terlebih dahulu minimal satu kali, sedangkan pada while memungkinkan pernyataan sama sekali tidak dijalankan apabila kondisi boolean pada saat pertama kali sudah salah.

Sintaks :


do

{


}

while (ekspresi boolean);






Latihan 20. DoWhile.java

class DoWhile {

public static void main(String[] args) {

int b = 9 ;

System.out.println("Sebelum do");

do {

System.out.println("Nilai b : "+b);

b--;

} while (b>=10);

System.out.println("Setelah do");

}

}


Perulangan java

Beberapa macam bentuk perulangan di java adalah

Perulangan for
Perulangan while
Perulangan do-while

Pada perulangan for, dilakukan inisialisasi hitungan berapa kali perulangan akan dilakukan. Setelah batas hitungan yang ditetapkan selesai, maka pernyataan berikutnya akan dijalankan.

Perulangan while dan do-while hampir sama. Pada perulangan while, pemeriksaan kondisi dilakukan lebih dulu sebelum pernyataan perulangan dieksekusi. Pada perulangan do-while, pernyataan perulangan dieksekusi terlebih dahulu, kemudian pemeriksaan kondisi dilakukan

Perulangan for

Perulangan for merupakan bentuk yang paling sederhana. Dalam menggunakan perulangan for, beberapa elemen diperlukan, yaitu :

Elemen awal
Elemen penguji
Penambahan atau pengurangan
Program berikut memberikan gambaran perulangan menggunakan pernyataan for. Dalam contoh program tersebut, elemen persiapan adalah i=0, elemen penguji i<5,>

/**

* @(#)perulanganFor.java

*

* @author : Dwi Budi Santoso, S.Kom

*

*/

public class perulanganFor {

public static void main(String[] args) {

int i; //pendefinisian variabel

for (i=0;i<5;i++){

System.out.println(“Angka ke-”+i);

}

}

}

Perulangan while

Perulangan while merupakan tipe perulangan kedua. Saat keyword diterapkan, loop while mengulangi eksekusi dari sebuah pernyataan atau blok pernyataan selama kondisi yang diberikan benar. Program berikut memberikan gambaran perulangan menggunakan pernyataan while. Elemen awal adalah 0, elemen penguji i<5, i="i+1

/**

* @(#)perulanganWhile.java

* @author(#)Dwi Budi Santoso, S.Kom

*/

public class perulanganWhile {

public static void main(String[] args) {

int i=0; //pendefinisian variabel

while (i<5){

System.out.println(“Angka ke-”+i);

i=i+1;

}

}

}

Perulangan Do-While

Dalam perulangan do-while, ekspresi pengujian dilakukan setelah loop dieksekusi. Hal ini berlawanan dengan perulangan while dimana pengujian dialkukan sebelum perulangan dieksekusi. Program berikut memberikan gambaran perulangan menggunakan pernyataan do-while. Elemen awal adalah 0, elemen penguji i<5, i="i+1

/**

* @(#)PerulanganDoWhile.java

*

*

* @author(#)Dwi Budi Santoso, S.Kom

*/

public class PerulanganDoWhile {

public static void main(String[] args) {

int i=0;

do{

System.out.println(“Angka ke-”+i);

i=i+1;

}

while (i<5);

}

}

Hasil Eksekusi

Angka ke-0

Angka ke-1

Angka ke-2

Angka ke-3

Angka ke-4






CONTOH LAIN PERULANGAN BERTINGKAT

public class Tesurut {
public static void main (String [] args) {

for (int i=1; i<=1; i++) System.out.println(i); for (int i=2; i<=2; i++) System.out.println(i + " " + i); for (int i=3; i<=3; i++) System.out.println(i + " " + i + " " + i); for (int i=4; i<=4; i++) System.out.println(i + " " + i + " " + i+ " " + i); for (int i=5; i<=5; i++) System.out.println(i + " " + i + " " + i+ " " + i+ " " + i); } }



HASILNYA

Senin, 11 Oktober 2010

Java Pertemuan 3


Membuat test program perulangan dan pilihan

Membuat program adalah tujuan dari pembelajaran java yang menggunakan kode-kode dan perintah-perintah yang dapat di jalankan dari algoritma yang sudah di buat dan di rancang sedemikian rupa.

Untuk menghasilkan suatu program, sangat penting untuk mengatur agar program dapat berjalan dengan aliran atau susunan yang baik, sehingga dapat memecahkan masalah atau menciptakan solusi dari suatu permasalahan


Conditional merupakan suatu pengaturan alur program berdasar kondisi boolean yang dijadikan patokan.
1. Pengkondisian Dengan if
Pengaturan alur program seringkali berdasar dari ekspresi tertentu yang menghasilkan nilai boolean. Apabila boolean bernilai true, maka blok pernyataan akan dijalankan. Pengkondisian semacamb ini dapat dilakukan dengan if.
Sintaks :


if ()
{

}






Pernyataan di antara tanda { } akan dijalankan apabila ekspresi
boolean bernilai true atau benar, sedangkan untuk ekspresi boolean
terdapat di dalam tanda ( ).
Contoh:

Char huruf=’A’;
If (huruf ==’B’)
Huruf=’B’;
Maka output dari script di atas adalah:
huruf=’B’


Pengkondisian Dengan if dan else Pada pengkondisian dengan menggunakan if, tidak jelas apa yang akan dilakukan apabila ekspresi boolean bernilai false. Apabila ingin memproses suatu ekspresi boolean yang bernilai false, dapat menambahkan else.
Sintaks :





if ()
{

}
else
{

}











Pernyataan pada blok if sebelum else akan dijalankan apabilam ekspresi boolean bernilai true, sedangkan apabila ekspresi boolean bernilai false, maka akan dijalankan pernyataan yang ada setelah else.
Contoh:
Class ifelse {
Public static void main (String [] args) {
String keterangan=””;
Int nilai;
Nilai=80;
If (nilai>65)
{
Keterangan=”LULUS”;
}
Else
{
Keterangan=”GAGAL”;
}
{
System.out.println(Keterangan);
}
}
}
Output:
LULUS






Pengkondisian Dengan if dan else if Selain if, if dan else, dapat juga menggunakan kombinasi if else secara berkelanjutan. Misalnya apabila ingin melakukan pengkondisian yang melakukan pengecekan nilai boolean sebanyak tiga kali, maka kita dapat melakukan seperti berikut :
if ()
{

}
else if ()
{

}
else if ()
{

}
else
{

}



Contoh Program
class teskeputusan {
public static void main (String [] args){
char jeniskelamin ='W';
//nested if
if (jeniskelamin =='L')
System.out.println ("Cowok");
else if (jeniskelamin=='P')
System.out.println("Cewek");
else
System.out.println("Banci");

//ternary
System.out.println(jeniskelamin=='L'? "Dia Pasti Cowok." : "Dia Pasti Cewek");

//switch case
switch (jeniskelamin){
case 'P' :System.out.println("Cowok");
break;
case 'L' :System.out.println("Cewek");
break;
default :System.out.println("Banci");
break;
}
}
}
Output:







Tugas membuat fungsi switch case:
class tesku {
public static void main (String [] args){
int nilai =-5;

//switch case
switch (nilai){
case 7 :System.out.println("Bilangan Positif");
break;
case -5 :System.out.println("Bilangan Negatif");
break;
}
}
}
Output:











Tugas membuat fungsi if..else:
class tessaya {
public static void main (String [] args){
int nilai[] ={90,76,64,57,30};
char nilai='E';
for (int A=0; A=0 && nilai[A]<=34){ nilai='E'; } else if (nilai[A]>=35 && nilai[A]<=59){ nilai='D'; } else if (nilai[A]>=60 && nilai[A]<=69){ nilai='C'; } else if (nilai[A]>=70 && nilai[A]<=79){ nilai='B'; } else if (nilai[A]>=80 && nilai[A]<=100){ nilai='A'; } else if (nilai[A]>=80 && nilai[A]<=100) { System.out.println("imposible..."); nilai='?'; } System.out.println("Nilai" + + nilai[A] ); } } } Output:

Selasa, 05 Oktober 2010

Senin, 04 Oktober 2010

Java Pertemuan 2

Tugas Java Pertemuan 2

Pengertian JAVA !

Java adalah pemrograman berorientasi objek. sebagai bahasa pemrograman berorientasi objek, JAVA menggunakan kelas-kelas untuk mengorganisasikan kode program dalam modul-modul logika.

Aturan Dasar JAVA

Berikut adalah sejumlah aturan umum dari penggunaan sintaks bahasa pemrograman java :
1. JAVA = Case sensitive
2. Nama file dokumen JAVA harus sama dengan nama kelas
3. Secara umum JAVA mengabaikan spasi kosong. Spasi kosong terdiri dari karakter yang tidak muncul pada layar. misalnya tab, spasi, baris baru. gunakan spasi kosng untuk membuat program lebih menarik dan mudah di baca
4. Tanda {} adalah symbol penelompokan dalam JAVA berfungsi untuk menandai awal dan akhir seksi program
5. Setiap pernyataan JAVA diakhiri dengan tanda ;
6. Program komputer biasanya juga berisi komentar-komentar. JAVA menwarkan dua cara untuk menyisipkan komentar, yaitu :
a. Simbol // digunakan untuk penulisan satu baris komentar
b. simbol /* dan */ dugunakan untuk penulisan komentar lebih dari satu baris
contoh :
/* ini adalah komentar yang
yang lebih dari satu baris */
7. Aturan-aturan ini hanya berlaku untuk kelas :
a. Dalam satu file .java di perbolehkan memiliki labih dari satu kelas
b. dalam satu file java, jumlah klelas yang boleh dideklarasikan sebagai public hanya satu dan nama file .java harus semua dengan nama kelas yang dideklarasikan sebagai public

Attribut dan tipe Data

JAVA memiliki tipe data, sintaks keputusan dan perulangan yang sama dengan C dan C ++. bagi yang mempelajari C atau C++ sebelumnya, mempelajari JAVA seharusnya menjadi hal yang mudah.
Cara mendeklarasikan Attribut :
1. Tipe Data nama attribut
Cth : Int 1;
2. Tipe Data namaAtribut=nilai awal;
Contoh : String nama ="java";

Attribut dalam Java bisa dijadikan konstanta, sehingga nilainya tidak akan berubah. untuk membantu nilai konstanta, gunakan kata kunci Final yang diikuti dengan tipe data dan nama atribut dalam huruf besar :
Contoh :
final double PHI=3.14;

Kel Tipe Data C++ JAVA

Bilangan Bulat - byte
Short Short
int int
long long
Bilangan pecahan float float
double double
Karakter char char
- String
Boolean Boolean Boolean


KEPUTUSAN

Keputusan C++ JAVA

If-Else If (kondisi) If (kondisi)
Pernyataan jika kondisi Pernyataaan jika kondisi
benar; benar;
else else
pernyataan jika kondisi pernytaan jika kondisi
salah; salah;


Switch-case Switch (ekspresi switch) { Switch (ekspresi switch) {
Case nilai1 : Pernyataan1; case nilai1 : pernyataan1
Break; break;
Case nilai2 : Pernyataan2; case nilai2 : Pernyataan nilai2;
Break; break;
Case nilaiN : PernyataanN; Case nilaiN : Pernyataan nilaiN;
Break; break
default; default;
Pernyataan default; Pernyataan default
} }

KONFIGURASI TEXTPAD

a. Klik Start > All Programs > Textpad
b. Klik Configuration > Preference pada textpad
c. Pada bagian File, Ubah default file menjadi java
d. pada bagian tools, harus tersedia compile, run java application dan run java applet.


Membuat program HelloWorld.java

public class Helloworld {
public static void main (String [] args) {
System.out.println ("hello world from java");
}
}

untuk menksekusi program terlebih dahulu di simpan dahulu dengan nama HelloWorld.Java

Jika Program di jalankan maka akan tampil sebagai berikut




Membuat Program TesTipeData

class TesTipeData {
public static void main (String[] args) {

byte b = 1; // mengisi b dengan nilai 1
short s = 100; // mengisi s dengan nilai 100
int i = 1000; // mengisi i dengan nilai 1000
long l = 10000; // mengisi l dengan nilai 10000
char c = 'a'; // mengisi c dengan nilai a
float f = 3.14f; // mengisi f dengan nilai 3.14f
double d = 3.14; // mengisi d dengan nilai 3.14
boolean t = true; // mengisi t dengan nilai true
final double PI = 3.14;//mengisi PI dengan nilai3.14

// menampilkan nilai diatas pada layar
System.out.println("byte " +b);
System.out.println("short " +s);
System.out.println("int " +i);
i = 010;
System.out.println("int " +i+ " octal mode");
i = 0XFF;
System.out.println("int " +i+ " hexa mode");
System.out.println("long" +l);
System.out.println("char " +c);
System.out.println("float " +f);
System.out.println("double " +d);
System.out.println("boolean " +t);
System.out.println("PI " +PI);
}
}

Sistem Numerik Berdasarkan Posisi

Didalam sistem numerik ini, penulisan angka berdasarkan posisi dan basis. Posisi suatu angka dalam sistem ini menentukan nilai dari bilangan yang diwakilinya. Maka notasi yang digunakan disebut notasi posisional. Sistem numerik berdasarkan posisi yang sangat terkenal dan dipakai paling luas adalah sistem bilangan desimal. Sistem desimal ini merupakan sistem numerik berdasarkan posisi yang berbasis 10. Simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 adalah bagian dari sistem desimal. Sebagai contoh 612, angka ini berarti:
2 × 100 = 2 × 1 = 2
1 × 101 = 1 × 10 = 10
6 × 102 = 6 × 100 = 600

• Basis eksponen

Selain sistem desimal yang digunakan sehari-hari, terdapat pula sistem lainnya, yaitu:
Ø Sistem biner, berbasis 2,
Ø Sistem oktal, berbasis 8,
Ø Sistem heksadesimal, berbasis 16,
Ø Sistem seksagesimal, berbasis 60,

Sistem bilangan desimal
Sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya dinaikkan menjadi 1). Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10, seperti yang terlihat dalam contoh berikut:
angka desimal 123 = 1*102 + 2*101 + 3*100
Berikut adalah tabel yang menampilkan sistem angka desimal (basis 10), sistem bilangan biner (basis 2), sistem bilangan/ angka oktal (basis 8), dan sistem angka heksadesimal (basis 16) yang merupakan dasar pengetahuan untuk mempelajari komputer digital. Bilangan oktal dibentuk dari bilangan biner-nya dengan mengelompokkan tiap 3 bit dari ujung kanan (LSB). Sementara bilangan heksadesimal juga dapat dibentuk dengan mudah dari angka biner-nya dengan mengelompokkan tiap 4 bit dari ujung kanan.

Desimal Biner (8 bit) Oktal Heksadesimal
0 0000 0000 000 00
1 0000 0001 001 01
2 0000 0010 002 02
3 0000 0011 003 03
4 0000 0100 004 04
5 0000 0101 005 05
6 0000 0110 006 06
7 0000 0111 007 07
8 0000 1000 010 08
9 0000 1001 011 09
10 0000 1010 012 0A
11 0000 1011 013 0B
12 0000 1100 014 0C
13 0000 1101 015 0D
14 0000 1110 016 0E
15 0000 1111 017 0F
16 0001 0000 020 10

Sistem bilangan biner
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.

Bilangan desimal yang dinyatakan sebagai bilangan biner akan berbentuk sebagai berikut:

Desimal Biner (8 bit)
0 0000 0000
1 0000 0001
2 0000 0010
3 0000 0011
4 0000 0100
5 0000 0101
6 0000 0110
7 0000 0111
8 0000 1000
9 0000 1001
10 0000 1010
11 0000 1011
12 0000 1100
13 0000 1101
14 0000 1110
15 0000 1111
16 0001 0000

20=1

21=2

22=4

23=8

24=16

25=32

26=64

dst

contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner

desimal = 10.

berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut

10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20).

dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010

dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (0 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010

atau dengan cara yang singkat 10:2=5(0),5:2=2(1),2:2=1(0),1:2=0(1)sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010

Oktal
Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).
Biner Oktal
000 000 00
000 001 01
000 010 02
000 011 03
000 100 04
000 101 05
000 110 06
000 111 07
001 000 10
001 001 11
001 010 12
001 011 13
001 100 14
001 101 15
001 110 16
001 111 17

Heksadesimal
Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Nilai desimal yang setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel berikut:

0hex = 0dec = 0oct 0 0 0 0
1hex = 1dec = 1oct 0 0 0 1
2hex = 2dec = 2oct 0 0 1 0
3hex = 3dec = 3oct 0 0 1 1

4hex = 4dec = 4oct 0 1 0 0
5hex = 5dec = 5oct 0 1 0 1
6hex = 6dec = 6oct 0 1 1 0
7hex = 7dec = 7oct 0 1 1 1

8hex = 8dec = 10oct 1 0 0 0
9hex = 9dec = 11oct 1 0 0 1
Ahex = 10dec = 12oct 1 0 1 0
Bhex = 11dec = 13oct 1 0 1 1

Chex = 12dec = 14oct 1 1 0 0
Dhex = 13dec = 15oct 1 1 0 1
Ehex = 14dec = 16oct 1 1 1 0
Fhex = 15dec = 17oct 1 1 1 1

• Konversi
Ø Konversi dari heksadesimal ke desimal

Untuk mengkonversinya ke dalam bilangan desimal, dapat menggunakan formula berikut:

Dari bilangan heksadesimal H yang merupakan untai digit hnhn − 1…h2h1h0, jika dikonversikan menjadi bilangan desimal D, maka:

Sebagai contoh, bilangan heksa 10E yang akan dikonversi ke dalam bilangan desimal:
Digit-digit 10E dapat dipisahkan dan mengganti bilangan A sampai F (jika terdapat) menjadi bilangan desimal padanannya. Pada contoh ini, 10E diubah menjadi barisan: 1,0,14 (E = 14 dalam basis 10)
Mengalikan dari tiap digit terhadap nilai tempatnya.

= 256 + 0 + 14
= 270

Dengan demikian, bilangan 10E heksadesimal sama dengan bilangan desimal 270.

Ø Konversi dari desimal ke heksadesimal

Sedangkan untuk mengkonversi sistem desimal ke heksadesimal caranya sebagai berikut (kita gunakan contoh sebelumnya, yaitu angka desimal 270):
270 dibagi 16 hasil: 16 sisa 14 ( = E )
16 dibagi 16 hasil: 1 sisa 0 ( = 0 )
1 dibagi 16 hasil: 0 sisa 1 ( = 1 )

Ø Konversi Hexa ke Octal

Contoh 1 : Ubah( 7FE )16 ke Octal

Bilangan asli = 7 F E
Ubah
ke biner = 0111 1111 1110
Regruping = 011 111 111 110
Octal = 3 7 7 6

Jadi hasilnya : ( 7FE )16 = ( 3776 )8

Dari perhitungan di atas, nilai sisa yang diperoleh (jika ditulis dari bawah ke atas) akan menghasilkan : 10E yang merupakan hasil konversi dari bilangan desimal ke heksadesimal itu.

Seksagesimal
Seksagesimal adalah sistem bilangan yang menggunakan angka 60 sebagai dasarnya. Sistem ini berasal dari Babilonia kuno. Sistem ini kemudian digunakan dalam bentuk yang lebih modern oleh orang-orang Arab di zaman Kekhalifahan Umayyad.

Basis 60 memiliki kelebihan di mana basisnya memiliki pembagi gampang yang banyak {1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30}, memungkinkan perhitungan dengan bilangan pecahan. Perhatikan bahwa 60 adalah angka terkecil yang dapat dibagi oleh 1, 2, 3, 4, dan 5.

Jumat, 24 September 2010

Semangat baruku untuk Indonesiaku


Semoga Bermanfaat Walau Hanya Rakyat Biasa..............!!!


Doa yang tulus akan mengantar kan kita pada hubungan ukhuwah yang jalinan di masa depan.......Tetap Semangat dan trus berkarya walau kita hanya lah rakyat biasa

Mata Kuliah Java pertemuan 1

Pertemuan 1 java
Oleh Ono mik 72

Algoritma adalah langkah-langkah yang di gunakan untuk menyelesaikan masalah atau suatu kasus.
contoh penggunaan program java

Public class test {
Public Static Void main {string []args){
System.out.println ("program Pertamaku untuk mata kuliah java");
}
}


Public Saya {
Public Static Void main (String []args){
System.out.println ("NIM : 200801030179");
System.out.println ("Nama : Mardiyono");
System.out.println ("Kelas: MIK 72");
}
}

Output :
Nim : 200801030179
Nama : Mardiyono
Kelas : MIK 72


Public Class segitiga {
Public static Void main (string []args){
int a=2;
int t=3;
System.out.println ("alas = "+a);
System.out.println ("Tinggi = " + t);
System.out.println ("luas="+L);
}
}


Output :
Alas : 2
Tinggi: 3
Luas= 3,0


Nb:
ini adalah tulisan untuk posting pertamakau mungkin masih banyak kesalahan

Senin, 19 April 2010

Artikel Belajar


Belajar Untuk Para Pemula Web Blogger

Bog ini adalah blog pertamaku yang aku pelajrai dari Telkom Divas Sumatera Utara di Pematangsantar Jl. Asahan.

Pembelajaran ini Berlangsung secara langsung di web hosting melalui blogspot.
Uji coba penambahan music winamp 1
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template